Beranda | Artikel
Akhlak Munafik yang Marak di Era Media Sosial – Syaikh Saad al-Khatslan #NasehatUlama
1 hari lalu

Di antara penyakit jiwa adalah suka mencari-cari aib kaum Muslimin. Sebagian orang mengidap penyakit ini.

Mengidap penyakit suka mencari-cari aib dan mengorek-ngorek kesalahan. Kesibukan terbesarnya adalah mencari-cari aib saudara Muslimnya.

Lalu apabila ia menemukannya, ia merasa telah mencapai keberhasilan. Kemudian ia akan berusaha membesar-besarkan aib itu dan menyebarkan keburukan saudara Muslimnya tersebut.

Ini bukanlah akhlak orang-orang beriman. Namun justru ini adalah akhlak orang-orang munafik.

Karena hanya orang-orang munafiklah yang suka mencari-cari aib orang-orang beriman, menyebarkannya, dan menyakiti mereka dengan mengorek-ngorek aib tersebut.

Oleh sebab itu, Nabi ‘alaihis shalatu wassalam bersabda, “Wahai orang yang beriman dengan lisannya dan belum beriman dengan hatinya. Janganlah kalian menggunjing kaum Muslimin dan jangan pula mencari-cari aib mereka. Karena barang siapa yang mencari-cari aib saudaranya, maka Allah akan mencari-cari aibnya. Dan barang siapa yang aibnya dicari-cari oleh Allah, niscaya Allah akan mengungkapkan aibnya meskipun ia di dalam rumahnya.” Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dengan sanad yang shahih.

Mencari-cari aib kaum Muslimin sangatlah marak di zaman yang kita hidupi sekarang ini. Terlebih-lebih lagi dengan adanya media-media sosial. Kamu dapat temui sebagian orang mengidap penyakit ini.

Ia mencari-cari kesalahan saudaranya, meski itu sudah bertahun-tahun yang lalu. Lalu ia mulai menyebarkan kesalahan itu dan ia berusaha merendahkan saudaranya dengan kesalahan itu. Ini tentu tidak boleh. Ini bukanlah akhlak orang-orang beriman.

Justru ketika kamu menemukan kesalahan pada saudara Muslimmu, dan kamu merasa ia perlu dinasihati, maka hendaklah kamu mendatanginya secara pribadi, atau menghubunginya secara pribadi, lalu memberinya nasihat.

Adapun orang yang mencari-cari aib saudara-saudara Muslimnya, lalu jika ia menemukan aib atau kesalahan, ia sangat senang dan segera menyebarkannya, maka ini bukanlah akhlak orang-orang beriman, tapi ini termasuk akhlak orang-orang munafik.

Oleh sebab itu, balasan akan diberikan sesuai dengan perbuatan. Barang siapa melakukan perbuatan itu, maka Allah akan menghadirkan orang yang mencari-cari aibnya, lalu memperlakukannya seperti ia memperlakukan saudara-saudara Muslimnya.

====

مِنْ أَمْرَاضِ النُّفُوسِ تَتَبُّعُ عَوْرَاتِ الْمُسْلِمِيْنَ بَعْضُ النَّاسِ مُبْتَلًى بِهَذَا الْمَرَضِ

مُبْتَلًى بِتَتَبُّعِ الْعَوْرَاتِ وَالْبَحْثِ عَنِ الزَّلَّاتِ فَشُغْلُهُ الشَّاغِلُ أَنْ يَبْحَثَ عَنْ عَوْرَةٍ لِأَخِيهِ الْمُسْلِمِ

فَإِذَا وَجَدَهَا يَرَى أَنَّهُ قَدْ ظَفِرَ بِهَا ثُمَّ يَبْدَأُ فِي النَّفْخِ فِيهَا وَفِي التَّشْهِيْرِ بِأَخِيْهِ الْمُسْلِمِ

وَهَذِهِ لَيْسَتْ مِنْ أَخْلَاقِ الْمُؤْمِنِيْنَ بَلْ هَذِهِ مِنْ أَخْلَاقِ الْمُنَافِقِيْنَ

فَإِنَّ الْمُنَافِقِيْنَ هُمُ الَّذِيْنَ يَتَتَبَّعُونَ عَوْرَاتِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَيُشِيْعُونَهَا وَيُؤْذُونَهُمْ بِتَتَبُّعِ الْعَوْرَاتِ

وَلِهَذَا قَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِقَلْبِهِ لَا تَغْتَابُوا الْمُسْلِمِيْنَ وَلَا تَتَتَبَّعُوا عَوْرَاتِهِمْ فَإِنَّ مَنْ يَتَتَبَّعُ عَوْرَةَ أَخِيهِ يَتَتَبَّعُ اللَّهُ عَوْرَتَهُ وَمَنْ يَتَتَبَّعُ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ وَلَوْ فِي بَيْتِهِ أَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ بِسَنَدٍ صَحِيحٍ

وَتَتَبُّعُ عَوْرَاتِ الْمُسْلِمِيْنَ شَائِعٌ فِي هَذَا الْعَصْرِ الَّذِي نَعِيشُ فِيهِ خَاصَّةً مَعَ وُجُودِ وَسَائِلِ التَّوَاصُلِ الِاجْتِمَاعِيِّ فَتَجِدُ أَنَّ بَعْضَ النَّاسِ مُبْتَلًى بِهَذَا الْمَرَضِ

يَبْحَثُ عَنْ زَلَّةٍ لِأَخِيهِ وَلَوْ مِنْ سِنِيْنَ ثُمَّ يَبْدَأُ وَيُشِيْعُ تِلْكَ الزَّلَّةَ وَيُحَاوِلُ انْتِقَاصَ أَخِيِهِ بِتِلْكَ الزَّلَّةِ وَهَذَا لَا يَجُوزُ هَذَا لَيْسَ مِنْ أَخْلَاقِ الْمُؤْمِنِيْنَ

وَإِنَّمَا إِذَا وَجَدْتَ زَلَّةً عَلَى أَخِيْكَ الْمُسْلِمِ وَرَأَيْتَ أَنَّهُ مُحْتَاجٌ لِلنُّصْحِ فَيَنْبَغِي أَنْ تَذْهَبَ إِلَيْهِ سِرًّا أَوْ تَتَوَاصَلَ مَعَهُ سِرًّا وَأَنْ تَبْذُلَ لَهُ النُّصْحَ

أَمَّا مَنْ يَتَتَبَّعُ عَوْرَاتِ إِخْوَانِهِ الْمُسْلِمِيْنَ وَإِذَا وَجَدَ عَوْرَةً أَوْ زَلَّةً فَرِحَ بِهَا وَطَارَ بِهَا وَصَارَ يُشِيْعُهَا فَهَذِهِ لَيْسَتْ مِنْ أَخْلَاقِ الْمُؤْمِنِينَ وَإِنَّمَا هَذِهِ مِنْ أَخْلَاقِ الْمُنَافِقِيْنَ

وَلِهَذَا فَإِنَّ الْجَزَاءَ مِنْ جِنْسِ الْعَمَلِ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِك يُسَلِّطُ اللَّهُ عَلَيْهِ مَنْ يَتَتَبَّعُ عَوْرَتَهُ وَيَفْعَلُ بِهِ كَمَا فَعَلَ بِإِخْوَانِهِ الْمُسْلِمِيْنَ


Artikel asli: https://nasehat.net/akhlak-munafik-yang-marak-di-era-media-sosial-syaikh-saad-al-khatslan-nasehatulama/